Kamis, 14 April 2011

Kelas 1 SMA Jadi Gigolo

Ditulis oleh Harian Bangsa   

Girilaya-HARIAN BANGSA
Prilaku seks menyimpang pelajar sudah kian jauh. Walau baru berusia 15 tahun, RA warga Girilaya, pelajar kelas 1 di sebuah SMA Negeri ini, sudah menjadi gigolo.
Penyimpangannya bukan itu saja, RA juga menjadi makelar terhadap MWA dan MI, padahal usia keduanya baru 16 tahun. Kedua rekannya sesama pelajar ini ditawarkan kepada tante girang yang butuh kehangatan ‘brondong’. Keduanya merupakan teman lama RA dan masih duduk di bangku SMK di Surabaya.
Modus yang dilakukan RA adalah menawarkan kedua temannya ke tante girang. RA mengiming-iming kepada MWA dam MI bisa mendapatkan uang sebesar Rp 450 ribu. Dari iming-iming itulah, kedua temannya menyanggupi dan tugas RA mencarikan tante girang yang butuh brondong.
Setelah mendapatkan tante girang, RA mengantarkan kedua temannya ke hotel di Istana Permata yang ada di Jl Dinoyo, Surabaya. Sayangnya, bisnis mesum dari RA telah tercium oleh aparat kepolisian. Dia pun ditangkap. "Tersangka menjualkan temannya kepada tante-tante, melalui SMS," kata Wakasat Reskrim Kompol Sudamiran, Rabu (13/4).
Dipaparkannya, RA bisa mendapatkan tante-tante, itu artinya ada kemungkinan RA sudah pernah menjualkan diri. "Karena tante-tante sudah mengetahui kalau RA bisa melayani. Dari mulut ke mulut tante girang, RA terkenal dan banyak yang memanggil RA," paparnya.
Penangkapan RA dilakukan saat anggota Perlindungan Perempuan dan Anak PPA, mendapatkan informasi kalau ada transaksi gigolo di hotel Istana Permata. Kemudian anggota langsung menyanggong di hotel.
Benar saja, RA ada di hotel Istana Permata. Namun ketika akan ditangkap, RA sempat melarikan diri. Untungnya di sekitar hotel Weta Surabaya, RA dan kedua temannya bisa diringkus.
Ketiganya langsung dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan kepada penyidik. Petugas juga mengamankan barang bukti uang tunai Rp 700 ribu, Bill Hotel Istana Permata kamar hotel No 12, dan Hp nokia type 3120.
Di hadapan penyidik, RA mengaku telah menjual temannya ke tante girang. Setiap transaksi dia mendapatkan fee Rp 700 ribu. "Hanya bilang ke teman saya, kamu mau ta melayani tante, kalau kamu entar saya antar," kata RA.
Kisah pertemanan mereka sendiri, diawali SMP. Usai lulus SMP mereka berpisah sekolah. RA masuk sebuah SMA Negeri di kawasan Surabaya Timur, sedangkan MWA dan MI bersekolah di sebuah SMK.
Saat beraksi, teman-temannya diminta membawa kartu pelajar, agar bisa lolos bila ada razia. Padahal tujuan sebenarnya adalah untuk menunjukkan kepada yang membooking bahwa dua ABG yang dibookingnya benar-benar masih seorang pelajar seperti yang dipesannya. (sb-3)
LAST_UPDATED2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

face2face - Facebook Chat!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...