JAKARTA - Pergerakan rupiah pada perdagangan kali ini masih dibuntuti oleh tren penguatan dalam jangka waktu menengah dikarenakan faktor internal Indonesia mengalami perbaikan.
"Pergerakan rupiah kali ini berada dalam kisaran Rp8.750-Rp8.790," ungkap analis valas Roy Sembel, kala dihubungi okezone , Kamis (10/3/2011).
Roy menjelaskan, faktor internal yang menyokong penguatan rupiah kali ini antara lain cadangan devisa Indonesia meningkat, lalu rasio utang terhadap PDB berkurang, inflasi yang menunjukkan penurunan, hingga keadaan ekonomi makro Indonesia yang solid.
Di sisi lain, konflik yang sampai saat ini masih berkecamuk di Timur Tengah, dan Libia memberi sentimen positif bagi Indonesia, di mana para investor akan mengalihkan investasinya terhadap negara lain dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dilirik oleh asing sehingga banyak uang asing masuk ke Indonesia.
"Dengan membaiknya situasi ini, tidak lama lagi Indonesia akan menjadi negara investment grade dan hal ini akan membuat ekspor Indonesia makin meningkat," tandasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah pada perdagangan Rabu 9 Maret ditutup menguat lima poin ke posisi Rp8.784 per USD, dibanding perdagangan sebelumnya Selasa Rp8.789 per USD.(ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar